Cerita liburan ku di kota yogyakarta "Riding sampe tepos"
Kami berangkat ke jogja pada hari minggu menggunakan
kereta kelas ekonomi yang telah kami pesan online, kami berangkat dari stasiun
pasar senen jakarta pukul 22.20 dan sampai di stasiun lempuyangan jogja pada
pukul 06.38. Perjalanan yang sangat membosankan menurut kami, karena cuma hanya
bisa tidur dengan posisi duduk yang membuat kami sangat pegal. Mau lihat ke
luar kaca kereta pun percuma karena keadaan malam hari yang gelap.
Sampainya disana kami langsung membeli tiket untuk
masuk goa pindul & sungai oyo. kami langsung mengganti pakaian kami dan
menitipkan barang-barang bawaan kami di tempat penitipan barang, dan di haruskan
memakai life jacket biar aman. Setelah siap kami pun dibawa ke lokasi dengan
menggunakan PAJERO (PAnas jobo JERO/Panas luar dalam) yang sudah disediakan dan
kami dibawakan sebuah ban dalam bekas kendaraan truk untuk digunakan pada saat
kita turun ke sungai.
Setelah dari sungai oyo, kami lanjut menuju Pantai
Ngetun, pantai indah yang masih asri dan belum terlalu banyak di kunjungi oleh
wisatawan “Surga Tersembunyi”. sebab letak pantai tersebut harus melewati hutan
dan medan jalan yang sangat sulit untuk di lewati. Jarak dari wisata sungai oyo ke pantai ngetun
sekitar 43Km. perjalan ini pun terasa sangat lama dan melelah kan karena medan
yang di tempuh pun sangat curam dan sulit. Hari sudah sore,
namun mentari belum berniat pulang ke peraduan ketika rombongan saya tiba di
lokasi. Hal pertama yang kami lakukan ketika kaki sampai di sini, adalah
meletakkan tas di atas pasir putih nan lantas rebahan sejenak.
Dengan sigap kami langsung
membuka tas carrier dan mendirikan tenda yang kami bawa sebelumnya. Hanya butuh
waktu 15 menit tenda yang berkapasitas 2 orang sudah siap untuk digunakan
bermalam.
Setelah selesai mendirikan tenda kami
lantas bergegas naik ke atas Puncak Watu Gentong dari atas sini kita dapat melihat
indahnya hamparan laut yang luas dan bukit bukit yang hijau, disini pula tempat
yang sangat cocok untuk berfoto-foto.
Langit pun sudah semakin gelap, kemi bergegas untuk
turun , dikarenakan di atas bukit jalan sangat terjal gelap dan banyak
karang-karang yang sangat tajam, berbahaya jika kami turun dikeadaan gelap
gulita, kami pun menikmati sunset pinggir pantai, deburan suara ombak dan
hembusan angin membuat suasana menjadi romantis dan eksotis.
Pagi tiba setelah semalaman ditemani langit cerah
dengan bintang-bintang. Tak terasa harus siap-siap dan meninggalkan tempat
tersebut dan kembali untuk melanjutan lokasi menarik lainnya. Di pertengahan
jalan hujan turun amat deras, kami pun meng-cancel dua perjalanan kami yaitu
air terjun kedung pedut dan taman sungai mudal. Akhirnya kami memutuskan untuk
menuju hotel yang sudah kami booking jauh-jauh hari untuk mandi dan menaruh
barang barang kami, sebelum ke hotel kami mampir ke tebing breksi jarak antara
pantai ngetun dengan tebing breksi kurang lebih 70km
Setelah mampir sejenak untuk berfoto-foto ria dan kami
pun melanjutkan perjalanan menuju hotel yang berjarak 19km, hotel kami letak
nya persis disebelah jalan malioboro, sampai di hotel sekitar pukul 12 siang sesampainya
di sana kami pun mengeluarkan pakaian kotor dan basah kami sewaktu di sungai
oyo untuk di cuci dan di jemur, setelah itu pun istirahat sejenak dan
melanjutkan perjalanan keliling sekitaran kota dan mengunjungi masjid jogokariyan
yang terkenal di jogja, tak terasa hari pun sudah semakin malam, kami pun
kembali ke hotel untuk menaruh motor dan melanjutkan jalan jalan di sekitaran
malioboro dengan berjalan kaki menikmati indahnya gemerlap cahaya lampu.
Banyak kuliner jogja yang bisa dinikmati malam hari, penjual nasi
gudeg, angkringan lainnya juga banyak, sudah menjadi pemandangan biasa. Kami
pun kembali kehotel tengah malam untuk beristirahat.
Suara alaram hp berbunyi kencang, jam menunjukan pukul
jam 3.30 pagi kami pun bergegas untuk berangkat menuju tempat wisata kebun buah
mangunan yang berjarak kurang lebih 24km untuk melihat matahari terbit,
ditengah perjalanan terdengar suara azan subuh berkumandang, kami lalu mencari
masjid terdekat untuk melaksanakan solat subuh terlebih dahulu, setiba di
lokasi kami pun disambut kumpulan awan putih yang sebelumnya terlihat di sisi
atas, namun sekarang berada di bawah kaki
Setelah puas melihat ke indahan negri di atas awan kami
pun melanjutkan perjalanan ke Goa Rancang Kencono, Goa Rancang Kencono yang terletak
di Padukuhan Menggoran, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul,
Yogyakarta, merupakan salah satu goa yang yang dihuni manusia prasejarah hingga
modern. Diperkirakan goa yang terletak di kawasan air terjun Sri Getuk ini
sudah dihuni sejak 3000 tahun lalu.
Setelah puas mengexplore goa kami melanjutkan
perjalanan ke wisata air terjun sri gethuk yang tak sauh dari Goa Rancang
Kencono, Ada dua pilihan untuk menikmati keindahan air terjun Sri Gethuk ini,
naik semacam rakit dengan biaya Rp10.000,- atau mengikuti kegiatan yang
dinamakan body rafting dengan biaya Rp35.000,- yang dilengkapi dengan pelampung
serta didampingi oleh seorang pemandu.
Kami memilih ikut body rafting. Setelah berganti pakaian dan siap
berbasah-basahan, kami pun mengenakan pelampung yang disediakan. Kami berangkat
naik rakit ke lokasi air terjun. Keseruan pun dimulai. Kami mengikuti arahan
pemandu menyusuri jalur air terjun dan berfoto di tempat-tempat yang diminta
oleh pemandunya.
Panas matahari pun semakin menyengat kami pun menyudahi
main air lalu mandi dan berganti baju. Dan menyantap makanan di sebuah warung
kecil untuk mengisi energi sebelum memulai berangkat kembali menuju lokasi kalibiru.
Karena jarak antara air terjun sri gethuk cukup jauh , kurang lebih 70km. sesampinya
di kalibiru kami agak sedikit kecewa karena banyak tempat yang sedang tidak
buka, maklum kami datang diwaktu weekdays. Akhirnya kami hanya bisa memandangi
keindahaan alam disekitaran , dan kami pun bertemu dengan seorang turis asal
malaysia , kami pun mengobrol panjang lebar hingga tak terasa senja pun tiba.
Kami melanjutkan wisata kami di joga menuju hutan pinus
pengger sejauh 60km, perjalanan menuju lokasi pun sangan gelap, kami berjalan
sangat berhati hati karena tidak ada penerangan jalan, di kanan kiri jalan pun
jurang ditambah lagi jalanan yang basah terkena hujan, kami pun tiba di lokasi
pada malam hari pukul 8 malam.
Ini adalah lokasi terakhir kami mengexplore wisata yang ada di jogja,
perjalan yang sangat melelahkan tapi juga menyenangkan, ini adalah awal saya
untuk meraih mimpi untuk bisa menjelajahi semua kota yang ada di indonesia
0 Response to "Cerita liburan ku di kota yogyakarta "Riding sampe tepos""
Post a Comment